Diriku tetap disini
Menanti kata yang tak kunjung terucap
Menunggu rasa yang tak kan pernah datang
Menunggu hadirmu di sisiku
Ku ingin bisa berjalan beriringan denganmu
Membelaimu dan merasakan belaianmu
Melakukan semua yang bisa kulakukan untukmu
Untuk bersamamu selalu
Dirimu yang kuingin
Andaikan engkaulah yang inginkan aku
Andaikan rasamu seperti rasaku
Andai kita bisa saling menyatu
Rabu, 10 Agustus 2011
Senin, 08 Agustus 2011
Kasihku
Aku selalu ingin melihat padamu
Tapi kau tak pernah melihat padaku
Sulitku untuk tak melihatmu
Mudah bagimu mengacuhkan aku
Sungguh ku tak sanggup
Terus menahan rasa ini
Sungguh ku tak sanggup
Merasakan penderitaan ini
Kasih, inginku merasakan
Indahnya kasih sayangmu
Lembutnya belaian mu
Walau hanya sekali
Dalam hidupku
Tapi kau tak pernah melihat padaku
Sulitku untuk tak melihatmu

Sungguh ku tak sanggup
Terus menahan rasa ini
Sungguh ku tak sanggup
Merasakan penderitaan ini
Kasih, inginku merasakan
Indahnya kasih sayangmu
Lembutnya belaian mu
Walau hanya sekali
Dalam hidupku
Minggu, 07 Agustus 2011
Your Sparkling in My Eyes
Part 1
Memikirkanmu….
Terasa aneh bagiku….
Aku dapat melihatmu…
Tapi tak dapat berbincang denganmu
Aku tak mampu melihat wajahmu
Hanya mampu melihatmu dari belakang
Melihat punggungmu yang seolah
Menarikku untuk menepuknya dan menyapamu
Walau ku tak akan mampu
Kau bagaikan sayap putih berkilauan
Menyilaukan mataku
Membuyarkan pikiranku
Membuatku ingin terus memandangmu dari kejauhan….
Tapi, kau bentangkan sayapmu….
Terbang tinggi…. Jauh…
Ke tempat yang tak pernah
Bisa ku raih
Semua tentangmu perlahan masuk ke dalam pikiranku
Memenuhi memoriku
Dan sulit untuk ku hapus… sangat sulit….
Contoh Naskah Drama
Suatu hari, tersebutlah sebuah kerajaan yang bernama Pururinpa. Di kerajaan itu seorang putri yang cantik baru saja terlahir.
Saat hari pemberian nama untuk sang putri, semua peri penjaga kerajaan diundang untuk memberikan do’a pada sang putri. Saat sang peri terakhir akan memulai do’anya, tiba-tiba penihir jahat datang.
Penyihir jahat: “hahahahaha… oh lihat, betapa bahagianya kalian merayakan pesta kelahiran sang putri kecil. Oh teman lamaku, raja yang agung. apa kau sudah lupa dengan ku? bukankah seharusnya kau mengundangku di acara ini?”
Raja: “apa yang kau inginkan? kau bukan temanku yang dulu. temanku bukanlah orang yang mempelajari sihir hitam sepertimu. Pergi kau dari sini!”
Penyihir: “beraninya kau mengusirku! akan ku kutuk putri kecilmu yang malang ini! Wahai penguasa kegelapan, tumbuhkanlah bayi kecil ini menjadi gadis yang berperilaku sebagai anak laki-laki sampai akhir hayatnya! hahahahaha”
Raja: ” Apa yang kau lakukan?! Pergi kau dari sini! Pergi”
Penyihir: “Hahahahaha, Hahahahaha”
(menghilang)
Raja: “bagaimana ini? apa yang harus aku lakukan?” (menangis)
Peri terakhir: “aku tidak bisa menghapus kutukan itu, tapi aku bisa meringankanya. Saat putri menginjak 16 tahun, seorang pangeran akan datang dan membebaskan kutukannya.”
16 tahun berlalu. Putri tumbuh menjadi gadis yang berperilaku seperti seorang lelaki. Ia jago memainkan pedang dan belum ada seorangpun yang berhasil mengalahkannya.
suatu hari, seorang pangeran datang ke kerajaan pururinpa. dia menantang sang putri untuk beradu pedang.
Pangeran: “putri, bersediakah anda beradu pedang dengan saya?”
Putri: “dengan syarat apa kau ingin beradu pedang denganku?”
Pangeran: “jika saya menang, putri harus bersedia menikah dengan saya”
Putri: “baik, tapi jika kau kalah, jangan pernah kembali lagi ke sini!”
Putri dan pangeran mulai beradu pedang. Pada akhirnya, sang putri berhasil dikalahkan pangeran. Kemudian pangeran mencium lengan sang putri. Jiwa perempuan sang putri pun terbangun. Ia menjadi lebih cantik dari sebelumnya. Tiba – tiba si penyihir jahat datang.
Penyihir: “Siapa yang berani mematahkan kutukanku? akan kubunuh orang yang mematahkan kutukanku!”
Pangeran: “aku!”
Penyihir: “Akan kubunuh kau!!!”
Pangeran: “Cobalah!”
Penyihir dan pangeran bertarung mencoba saling membunuh. Pangeran menusuk jantung penyihir dan penyihirpun langsung mati seketika.
Pangeran membawa putri menghadap raja dan ratu. Ia meminta izin untuk menikahi putri.
Pangeran: “Paduka raja, saya meminta izin pada paduka untuk menikahi putri.”
Putri: “Ayahanda, Ibunda, do’akan lah kami berdua”
Raja dan Ratu: “Pergilah dan berbahagialah”
Akhirnya Pangeran dan Putri hidup bahagia di kerajaan yang mereka bangun bersama selamanya.
Langganan:
Postingan (Atom)