✿Cinta
tak kan hilang selama kau tetap mempercayainya✿
Halo, namaku Karin. Aku
bersekolah di SMP Swasta Seiran. Duduk di kelas IX E. Jangan bilang siapa –
siapa ya, aku punya seseorang yang aku sukai di kelas. Namanya Arthur. Setiap
hari aku selalu memandangnya dari jauh. Memperhatikan dia walau aku tahu dia
tidak pernah memperhatikan aku.
Pertama
kali aku suka padanya, saat beberapa bulan setelah memasuki kelas IX E. padahal
tadinya aku sama sekali tidak pernah berpikir akan suka padanya. Terkadang aku
sedih kalau memikirkan kenyataan bahwa Arthur sama sekali tidak tertarik
padaku.
Suatu
hari, saat pelajaran Matematika berlangsung ibu guru mengatakan akan diadakan
pekerjaan kelompok. Anggotanya terdiri dari dua orang. Secara kebetulan, Arthur
menjadi partnerku dalam kelompok. Aku senang sekali. Aku beharap pekerjaan
kelompok kami akan menyenangkan dan memberikan hasil yang baik.
Tetapi
kenyataan tak seperti yang aku harapkan. Kerja kelompok kami sama sekali tak
menyenangkan. Dia bahkan tak mau melihat wajahku saat ku ajak berbicara. Hatiku
sakit, tapi demi nilai ku aku terus mencoba melakukan yang terbaik.
Setelah
beberapa hari bekerja bersama, akhirnya pekerjaan kami selesai. Dengan hati
sedikit terluka, aku membuat ekspresi senang di wajahku. Aku melirik wajah Arthur
yang terlihat senang pula. Tapi ada sinar sedih di matanya. Aku tidak mengerti.
Kenepa? Kenapa dia terlihat sedih? Bukanakah kami sudah mengerjakan tugas itu
dengan baik? Tapi aku tidak ingin menanyakan apa – apa lagi padanya. Aku tidak
mau hatiku terasa sakit oleh jawabannya yang mungkin akan bernada dingin.
Keesokan
harinya, kami menyerahkan hasil kerja kelompok kami kepada Bu Guru. Bu Guru
senang sekali karena kami adalah kelompok pertama yang mengumpulkan. Aku sangat
senang saat Bu Guru mengatakan akan memberikan nilai + pada kami berdua. Tetapi
terpikir olehku, bahwa dengan berakhirnya ini, berakhir pulalah saat – saat aku
bisa bersama Arthur. Walau hatiku sakit, aku tetap mencintainya, karena aku
telah siap dengan segala resikonya.