Minggu, 07 Agustus 2011

Your Sparkling in My Eyes


Part 1
Memikirkanmu….
Terasa aneh bagiku….
Aku dapat melihatmu…
Tapi tak dapat berbincang denganmu
Aku tak mampu melihat wajahmu
Hanya mampu melihatmu dari belakang
Melihat punggungmu yang seolah
Menarikku untuk menepuknya dan menyapamu
Walau ku tak akan mampu
Kau bagaikan sayap putih berkilauan
Menyilaukan mataku
Membuyarkan pikiranku
Membuatku ingin terus memandangmu dari kejauhan….
Tapi, kau bentangkan sayapmu….
Terbang tinggi…. Jauh…
Ke tempat yang tak pernah
Bisa ku raih
Semua tentangmu perlahan masuk ke dalam pikiranku
Memenuhi memoriku
Dan sulit untuk ku hapus… sangat sulit….


Contoh Naskah Drama


Suatu hari, tersebutlah sebuah kerajaan yang bernama Pururinpa. Di kerajaan itu seorang putri yang cantik baru saja terlahir.
Saat hari pemberian nama untuk sang putri, semua peri penjaga kerajaan diundang untuk memberikan do’a pada sang putri. Saat sang peri terakhir akan memulai do’anya, tiba-tiba penihir jahat datang.
Penyihir jahat: “hahahahaha… oh lihat, betapa bahagianya kalian merayakan pesta kelahiran sang putri kecil. Oh teman lamaku, raja yang agung. apa kau sudah lupa dengan ku? bukankah seharusnya kau mengundangku di acara ini?”
Raja: “apa yang kau inginkan? kau bukan temanku yang dulu. temanku bukanlah orang yang mempelajari sihir hitam sepertimu. Pergi kau dari sini!”
Penyihir: “beraninya kau mengusirku! akan ku kutuk putri kecilmu yang malang ini! Wahai penguasa kegelapan, tumbuhkanlah bayi kecil ini menjadi gadis yang berperilaku sebagai anak laki-laki sampai akhir hayatnya! hahahahaha”
Raja: ” Apa yang kau lakukan?! Pergi kau dari sini! Pergi”
Penyihir: “Hahahahaha, Hahahahaha”
(menghilang)
Raja: “bagaimana ini? apa yang harus aku lakukan?” (menangis)
Peri terakhir: “aku tidak bisa menghapus kutukan itu, tapi aku bisa meringankanya. Saat putri menginjak 16 tahun, seorang pangeran akan datang dan membebaskan kutukannya.”

16 tahun berlalu. Putri tumbuh menjadi gadis yang berperilaku seperti seorang lelaki. Ia jago memainkan pedang dan belum ada seorangpun yang berhasil mengalahkannya.
suatu hari, seorang pangeran datang ke kerajaan pururinpa. dia menantang sang putri untuk beradu pedang.
Pangeran: “putri, bersediakah anda beradu pedang dengan saya?”
Putri: “dengan syarat apa kau ingin beradu pedang denganku?”
Pangeran: “jika saya menang, putri harus bersedia menikah dengan saya”
Putri: “baik, tapi jika kau kalah, jangan pernah kembali lagi ke sini!”
Putri dan pangeran mulai beradu pedang. Pada akhirnya, sang putri berhasil dikalahkan pangeran. Kemudian pangeran mencium lengan sang putri. Jiwa perempuan sang putri pun terbangun. Ia menjadi lebih cantik dari sebelumnya. Tiba – tiba si penyihir jahat datang.
Penyihir: “Siapa yang berani mematahkan kutukanku? akan kubunuh orang yang mematahkan kutukanku!”
Pangeran: “aku!”
Penyihir: “Akan kubunuh kau!!!”
Pangeran: “Cobalah!”
Penyihir dan pangeran bertarung mencoba saling membunuh. Pangeran menusuk jantung penyihir dan penyihirpun langsung mati seketika.
Pangeran membawa putri menghadap raja dan ratu. Ia meminta izin untuk menikahi putri.
Pangeran: “Paduka raja, saya meminta izin pada paduka untuk menikahi putri.”
Putri: “Ayahanda, Ibunda, do’akan lah kami berdua”
Raja dan Ratu: “Pergilah dan berbahagialah”
Akhirnya Pangeran dan Putri hidup bahagia di kerajaan yang mereka bangun bersama selamanya.

Jumat, 05 Agustus 2011

Puisi pesan dari angin

Angin sampaikanlah,

Setiap perasaan yang diperuntukkan padanya
Setiap debaran yang begitu keras saat berada di dekatnya
Ingin ku dapat bersamanya, saat ini untuk pertama kalinya

Selama ini, aku hidup dengan perasaan hampa
Rasa sakit yang masih membekas dari masa yang lalu
Bersediakah dia menyembuhkannya?

Aku selalu memikirkan dan menebak - nebak
Jawaban apa yang akan dia katakan padamu, angin,
Jawaban perasaan ini, perasaan untuknya....

Sabtu, 11 Juni 2011

Contoh Cerpen


Cinta tak kan hilang selama kau tetap mempercayainya

Halo, namaku Karin. Aku bersekolah di SMP Swasta Seiran. Duduk di kelas IX E. Jangan bilang siapa – siapa ya, aku punya seseorang yang aku sukai di kelas. Namanya Arthur. Setiap hari aku selalu memandangnya dari jauh. Memperhatikan dia walau aku tahu dia tidak pernah memperhatikan aku.
                Pertama kali aku suka padanya, saat beberapa bulan setelah memasuki kelas IX E. padahal tadinya aku sama sekali tidak pernah berpikir akan suka padanya. Terkadang aku sedih kalau memikirkan kenyataan bahwa Arthur sama sekali tidak tertarik padaku.
                Suatu hari, saat pelajaran Matematika berlangsung ibu guru mengatakan akan diadakan pekerjaan kelompok. Anggotanya terdiri dari dua orang. Secara kebetulan, Arthur menjadi partnerku dalam kelompok. Aku senang sekali. Aku beharap pekerjaan kelompok kami akan menyenangkan dan memberikan hasil yang baik.
                Tetapi kenyataan tak seperti yang aku harapkan. Kerja kelompok kami sama sekali tak menyenangkan. Dia bahkan tak mau melihat wajahku saat ku ajak berbicara. Hatiku sakit, tapi demi nilai ku aku terus mencoba melakukan yang terbaik.
                Setelah beberapa hari bekerja bersama, akhirnya pekerjaan kami selesai. Dengan hati sedikit terluka, aku membuat ekspresi senang di wajahku. Aku melirik wajah Arthur yang terlihat senang pula. Tapi ada sinar sedih di matanya. Aku tidak mengerti. Kenepa? Kenapa dia terlihat sedih? Bukanakah kami sudah mengerjakan tugas itu dengan baik? Tapi aku tidak ingin menanyakan apa – apa lagi padanya. Aku tidak mau hatiku terasa sakit oleh jawabannya yang mungkin akan bernada dingin.
                Keesokan harinya, kami menyerahkan hasil kerja kelompok kami kepada Bu Guru. Bu Guru senang sekali karena kami adalah kelompok pertama yang mengumpulkan. Aku sangat senang saat Bu Guru mengatakan akan memberikan nilai + pada kami berdua. Tetapi terpikir olehku, bahwa dengan berakhirnya ini, berakhir pulalah saat – saat aku bisa bersama Arthur. Walau hatiku sakit, aku tetap mencintainya, karena aku telah siap dengan segala resikonya.