Selasa, 13 Desember 2011

Contoh Surat pribadi basa Sunda

Kasokandel, 02 Desember 2011
Kahatur
Nu dipikasono, Lia
di Subang
 Salam deudeuh,
  Kumaha damang? Sabada lima sasih urang tos pisah sakola, mugia salira kasih kulawarga aya dina ginanjar kawilujengan. Atuh kuring di kasokandel aya dina kaayaan sehat.
  Sonona mah kuring didieu biasana ngajaran lia nanaon hanteu elmu nu kuring dipikaboga. Urang ngerjakeun PR babarengan, lieur babarengan. Ayeuna mah urang tos pisah sakola, pisah lembur. Mugi - mugi urang sadaya sareng rerencangan nu lian tiasa patepang ririungan deui. Amin ya robal alamin.
  Sakieu heula serat ti kuring, sanes kuring teu sono mung panangan kuring tos pegel nulis hahha :D . Diantos surat waleranna.

Kuring nu sono,

Khanty Intan Lestari

Mohon maaf kalau kurang memuaskan, semoga bermanfaat :)

Jumat, 09 Desember 2011

Aku atau Dirinya


Ku lihat bayanganku di cermin
Kurang apa aku untukmu?
Kulihat gadis itu, kuperhatikan dirinya
Haruskah aku seperti dia?
Kau tahu aku kekasihmu
Tapi kau hubungi dia
Siapa sebenarnya yang kau cinta?
Aku atau dirinya?
Katakanlah, kumohon
Jangan sakiti aku lebih lagi
Karena aku sudah terluka

Akhir cintaku

Sudah dua bulan aku dan Reno jadian. Aku mencintainya dan Reno pun sepertinya begitu. Tapi akhir akhir ini aku meragukan cintanya. Sejak lima hari yang lalu saat aku melihat pesan dari seorang gadis bernama Clara di handphone nya. Pesan dari gadis itu biasa saja. Jawaban nya datar dan bernada biasa. Tidak ada kata apapun yang aneh dari pesannya. Clara hanya menanyakan tentang pelajaran pada Reno. Tapi saat aku melihat pesan yang dikirim Reno untuk Clara, kepercayaan ku untuk Reno mulai memudar.
Soal ulangan matematikanya mudah ko. Kamu hanya harus banyak berlatih tentang bab logaritma. Ngomong ngomong lagi apa? :)
5 Juli 2011 20.15
To: Clara
Reno menanyakan apa yang sedang dia lakukan! Walaupun Reno juga suka bertanya hal seperti itu padaku tapi... Lalu aku membuka pesan berikutnya
Kenapa menjawab pesannya jutek sekali? Lagi bete?
5 Juli 2011 20.18
To: Clara
Kenapa Reno begitu perhatian pada gadis yang bernama Clara ini? Sebagai pacar Reno, aku cemburu mengetahui dia melakukan hal seperti ini.

Kamis, 01 Desember 2011

Kota kecilku

 
  Langit gelap berwarna abu abu. Menandakan sebentar lagi hujan akan turun. Udara berhembus begitu dingin. Aku berjalan di trotoar kota kecilku yang sepi. Kotaku besok akan hilang. Pengusaha kaya akan menggusur kota ini untuk dijadikan lapangan golf. Walikota kotaku tidak punya pilihan lain selain menjual kota ini. Uang penjualannya yang tidak seberapa dibagikan pada masing masing keluarga yang hanya ada 50 kepala keluarga untuk biaya kepindahan ke kota lain.
  Oke, kalian pasti berfikir kenapa penduduk kota ku begitu sedikit. Aku juga tidak mengerti. Sepertinya karena kota ini jauh dari mana pun. Tapi aku senang berada di kota kecil ini. Aku terlahir di sini. Selama 16 tahun aku tumbuh di sini. Dan besok, kota ini akan dihancurkan untuk kesenangan orang orang kaya itu.
  Kini hujan benar benar turun. Langit seolah mengerti perasaan para penduduk kota ini, khususnya aku. Kehilangan kota kecil kami yang berharga. Tidak banyak yang akan terjamin kemakmuran nya jika pindah ke kota lain. Ini tidak adil! Kami makmur di sini. Walau kami merupakan penduduk yang budaya nya masih tertinggal. Tidak mengetahui teknologi teknologi yang mungkin sudah ketinggalan jaman di luar sana. Tapi kami bahagia dan tidak ada yang berhak merampas kebahagiaan itu dari kami.
  Aku membiarkan tetesan air hujan membasahi tubuhku. Mataku memerah, hatiku meradang. Kini air mataku tak mampu ku bendung lagi. Air mataku menyatu dengan air hujan yang mengalir dari atas kepalaku. Aku mulai sesenggukan. Sedetik kemudian aku menangis tersedu sedu. Aku kesal pada diriku yang tidak memiliki apa pun untuk menghentikan penggusuran ini!