Here they are:
Kyu berjalan cepat kesana kemari, dia mencari Megu, pujaan hatinya. Tak dia temukan Megu dimanapun. Ini membuat Kyu frustasi. 'Megu dimana kau?' batinnya. Kyu begitu cemas sampai sampai dia tidak memperhatikan langkahnya, dia mengacuhkan orang orang yang menegurnya karena Kyu tidak sengaja menyenggol mereka. Akhirnya, Kyu sampai di lantai teratas gedung teater itu. sebuah gudang penyimpanan alat alat teater yang sudah tidak terpakai. sekali lagi, Kyu mencoba menelpon ponsel Megu, tapi suara dari seberang mengatakan bahwa ponsel megu tidak aktif. Kyu sudah lelah mencari Megu, tapi dia tidak menyerah. Keringat mengalir membasahi kemeja yang dia pakai. Kecemasan ini karena surat ancaman itu. "Megumi Minami, tersenyumlah selagi kau bisa, bahagialah selama waktu masih ada untukmu".
Sudah dua jam lebih Kyu mencari Megu kemana mana, seluruh gedung sudah dia jelajahi tanpa hasil apapun. 'Apa yang harus kulakukan? aku harus segera menemukan Megu, harus'. Kyu berfikir dengan keras, tempat apa yang belum dia kunjungi. 'Ruang kostum! ya, ruang kostum belum aku kunjungi'. Kyu berlari menuju ruang kostum. disana, dia melihat Megu terbaring lemas.
"Megu? Megu!! Megu bangunlah, hey!"
tubuh megu bergerak, sedikit, dia bereaksi dengan teriakan Kyu yang super cemas itu, tapi dia terlalu lemas untuk memulihkan kesadarannya. kyu pun akhirnya mengerti dengan keadaan itu, dia segera membawa Megu ke rumah sakit.
***
Kyu menggenggam tangan Megu yang sedang terbaring, kecemasan itu belum sirna dari wajahnya. Beberapa menit kemudian, Megu terbangun, dia lihat Kyu yang ada di sampingnya, lalu berkata"Ini di mana?"
"Ini di rumah sakit, tenanglah, kau aman sekarang"
Megu terdiam, mengingat ngingat apa yang telah terjadi. "Orang itu, dia mengejarku sambil membawa pisau besar."
Kyu tersentak kaget, kemudian dia bertanya "Siapa? Siapa?"
"Aku tidak tahu" Megu mulai menangis, tubuhnya bergetar. "Ada orang yang ingin membunuhku"
"Tenanglah, aku akan selalu ada di sampingmu," Kyu mencium tangan Megu, menenangkan kekasihnya itu.
Megu diperbolehkan pulang karena dia hanya shock. Dia menggandeng tangan Kyu dengan begitu erat, bayangan orang dengan pisau itu masih menghantui dirinya. Kyu sudah sangat mengerti tentang Megu, surat ancaman dan sebagainya adalah hal biasa yang terjadi pada Megu, tapi percobaan pembunuhan merupakan pertama kalinya yang Megu alami. Megu adalah aktris teater yang sangat terkenal, kemampuannya melebihi siapapun. wajahnya cantik dan dia pintar, banyak orang yang iri padanya, mengiriminya surat ancaman, membuatnya sedikit frustasi. tapi Megu tetap pada pekerjaan yang dia sukai, aktris teater. Kini seseorang mencoba membunuhnya, Kyu harus terus berada di sisinya, melindunginya. Kyu benar benar mencintai Megu. Kyu akan mencari siapa pelakunya itu.
***
Perjalanan pulang menuju rumah Megu benar benar terasa begitu lama. dengan perasaan masing masing yang tertekan, suasana tak begitu menyenangkan. Tiba tiba sebuah suara tembakan terdengar bersamaan dengan pecahnya kaca mobil yang mereka kendarai. Spontan, Kyu mengerem mobilnya. Kyu keluar dari mobil, mencari cari dari mana suara itu berasal, dari mana datangnya peluru yang memecahkan kaca mobil mereka. tapi, suasana begitu hening. seolah kejadian itu tak pernah terjadi. sejenak kemudian Kyu menghampiri Megu yang pasti sedang shock. Benar saja, tubuh Megu bergetar lagi. Mata megu mulai memerah dan meneteskan air mata. Isak tangis terdengar dari mulut kecilnya. Kyu memeluk Megu sekejap, tetapi memiliki arti yang dalam. Kyu segera masuk kembali ke mobilnya. Dia menginjak gas dengan kecepatan 80km/jam.
***
Teror yang dialami Megu terus berlanjut, banyak sekali surat ancaman yang dikirim oleh orang yang sama. Megu dan Kyu sudah melaporkan semua kejadian ini pada polisi. Mereka pun menyewa detektif untuk mencari pelakunya. Sudah sekitar sebulan pencarian yang dilakukan polisi dan detektif itu, tapi pelakunya tak kunjung di temukan. Pelaku yang terus berpindah tempat itu begitu menyulitkan polisi. Sampai akhirnya, polisi dan detektif yang bernama Ryu itu menemukan seseorang yang dicurigai. Mereka terus mengawasi seorang mahasiswa universitas (tttttiiiiittttt--sensor--) yang bernama Toyama. Kabarnya bahwa Toyama merupakan salah seorang fans Megu yang terlalu fanatik. Dia mengoleksi semua poster, kaset, dan lainnya, semuanya. kefanatikan tersebut bisa menjadi faktor untuk meneror Megu.
***
Sampai suatu hari, teror tembakan pistol itu terulang kembali. Kyu dan Megu yang sedang berada di beranda depan rumah Kyu terkejut akan suara itu. Kali ini Kyu melihat bayangan orang yang menembakkan peluru itu. Kyu segera berlari mengejar orang kurang ajar itu. Dia melompati pagar beranda yang cukup tinggi. Kyu mengejar orang itu jauh sampai Megu tidak dapat melihat bayangan keduanya. Megu terduduk dan berdiri lagi. Dia berjalan mondar mandir menunggu kembalinya Kyu. Wajah cantiknya penuh dengan kecemasan. Dia buka ponselnya dan menelpon Ryu agar segera menuju tempatnya, agar Ryu mencari Kyu. Selang beberapa menit, Ryu tiba dengan beberapa polisi disana. Mereka langsung menyebar ke selurah penjuru kota agar menemukan Kyu dan tersangka peneroran itu.
***
60 menit telah berlalu sejak Kyu pergi dan Megu belum tahu di mana keberadaan Kyu. Megu terduduk di ruang peristirahatan Kyu, dia menggenggam kedua tangannya yang mendingin. 'Kyu...' batinnya. Lalu, suara keributan terdengar dari luar. Megu berlari ke arah luar, dia melihat Ryu yang memapah Kyu di pundaknya berjalan menuju tempatnya berdiri. Darah mengucur dari pinggang Kyu.
Megu berlari menghampiri mereka berdua. Air matanya menetes sedikit demi sedikit, dia membantu Ryu membawa Kyu ke dalam rumah. "Aku berhasil menangkapnya Megu, kamu tidak usah cemas lagi tentang teror itu" Ucap Kyu terbata - bata sambil tersenyum. "Terimakasih, Kyu" Ujar Megu terharu. Benarlah peneror itu adalah Toyama. Fans Megu yang terlalu fanatik. Dan sekarang dia berakhir dalam jeruji besi yang membuat hidup Megu dan Kyu tenang walaupun Kyu mendapat sebuah tembakan peluru di pinggang kanannya.
***
It's Over
Tidak ada komentar:
Posting Komentar