Rabu, 23 November 2011

Adventures in a dream

Pagi yang cerah saat aku bangun dari tidurku. Aku memandang keluar jendela dan tersenyum kemudian segera bersiap siap pergi ke sekolah.
"Hai ayah, hai ibu" Sapaku pada orangtuaku saat aku menghampiri mereka berdua di ruang makan. "Sekarang aku sudah SMA" kataku sambil terus tersenyum.
"Ya, lalu?" kata ayah menanggapi perkataanku.
"Kalian bilang akan mengizinkanku kerja sambilan kalau aku sudah SMA"
"Tapi kamu masih kelas X" Kata ibuku
"Tapi aku sudah SMA bu!"
"Coba lihat rapormu. Ada tiga nilai merah disana. Kamu harus belajar"
"Tapi aku mau kerja sambilan ayah, ibu! Kalian sudah janji. Kalau aku sudah S-M-A, aku boleh..."
"Tapi beda ceritanya kalau ada nilai merah di dalam rapormu! Apalagi ada tiga" tegas ayah
"Tapi kalian sudah berjanji!"
"Tidak ada kerja sambilan sebelum kamu perbaiki nilai nilaimu!"
"Kalian PEMBOHONG! Aku benci kalian" teriakku pada mereka berdua. Aku mengambil tasku dan langsung pergi ke sekolah tanpa menyentuh roti bakar yang sudah di siapkan ibu.

Aku berjalan menuju sekolah. Dengan perasaan yang kesal. "Mereka sudah berjanji akan mengizinkaku bekerja kalau sudah SMA! Padahal saat perjanjian itu, tidak ada ulasan tentang nilai merah pada rapor! Aku lulus dari SMP saja sudah bagus!" gerutuku.
Mataku berkaca kaca. Aku ingin menangis saking kesalnya. Saat aku berjalan melewati tikungan, tiba tiba sebuah bis muncul dari arah yang berlawanan denganku. Aku menutup mataku dan menjerit. Aku hanya bisa mendengar bunyi klakson bis itu. Dan aku tidak tahu lagi apa yang terjadi.
Aku membuka mataku. Tapi semuanya gelap. Aku memutar tubuhku mencoba melihat ke sekelilingku. 'Dimana ini?' batinku. Lalu aku melihat secercah cahaya dari seberang tempat aku berdiri. Aku berlari mencoba menghampiri cahaya itu. Tapi semakin aku mendekat, semakin cahaya itu menjauh. Aku berusaha sekuat tenaga agar bisa meraih cahaya itu. Dan aku pun akhirnya menyentuhnya. Cahaya yang kusentuh itupun semakin besar dan memaksaku menutup mata karena kilauan nya.
Saat kubuka lagi mataku, berdiri tegak sebuah gerbang yang -seperti- terbuat dari kue yang dilapisi coklat di depanku.  Gerbang besar itu bertuliskan "Welcome in Lollyberryland". Aku terduduk lemas. 'DIMANA LAGI INI?!'

>>To be continued

Tidak ada komentar:

Posting Komentar