Senin, 21 November 2011

Cintaku Padamu part II

Aku berjalan sendirian menyusuri pintu ruangan kelas yang berjejer di koridor sekolah. Menuju taman sekolah yang ada di kebun belakang. Aku duduk di bangku yang biasa aku tempati sambil menikmati makan siangku. Ku lihat lembaran yang kupegang dari tadi. 'Hhhhh' desahku. Lembaran yang tak lain adalah hasil ulangan sosiologiku minggu yang lalu. Aku hanya mendapat nilai 72 dari KKM 76. 'Sial sekali' batinku. Kalau saja aku menghapal sedikit lebih banyak...
Setelah menghabiskan makan siangku dan menyesali kegagalanku dalam ulangan sosiologi waktu itu, aku kembali ke kelasku. Bel sekolah berbunyi tak lama setelah aku berdiam diri di bangkuku. Aku memandang ke luar jendela. Melihat anak anak kelas lain bermain basket di lapangan. Lalu guru sosiologiku masuk dan mengumumkan akan di adakannya remidial saat itu juga. Sontak semuanya menggumamkan keluhan. Tapi guru sosiologi ini sangatlah keras kepala dan akhirnya kami menuruti kemauannya.

Hampir setengah dari penghuni kelas mengikuti remidial dadakan ini (sebenarnya tidak dadakan karena hasil ulangan sudah dibagikan sejak dua hari yang lalu). Aku pun termasuk di dalamnya. Dan ternyata ada Reno! Aku tidak menyangka kalau dia pun mengikuti remidial ini.
45 menit berlalu. Lembar jawaban yang kami pegang mau tidak mau kami kumpulkan. "Semoga kali ini lulus ya" Sebuah suara dari pinggirku. Aku pun menoleh. Ya ampun! Itu Reno. Dengan senyumnya yang menawan. Aku membalas senyumnya semanis mungkin.
Setelah semua lembar jawaban terkumpul, anak anak yang tidak kena remid di persilahkan kembali masuk ke kelas. Guru pun menerangkan pelajaran dengan panjang lebar dan membuatku ngantuk. Karena bosan, ku perhatikan Reno yang duduk jauh di seberang sana. Bagaimana perasaannya padaku? Terlintas pikiran jahil di otakku. Jika dalam hitungan ketiga dia balas menatapku, mungkin saja dia juga menyukaiku. Satu... Dua... Tiga...
Reno memalingkan muka ke arahku dan menatapku. Ya ampun!! Aku segera memalingkan pandanganku. Mungkin wajahku merah karena malu. Mungkin itu hanya kebetulan. Hey!
Setelah jam terakhir pun habis, aku bersiap siap pulang. Saat aku akan memasukan buku terakhir ke dalam tas, Reno menaruh sebuah lipatan kertas di mejaku. Dengan heran aku membuka dan membacanya.
Taman sekolah, aku tunggu.
Apa ini?!! Aku berteriak dalam hatiku. Jangan jangan....
Aku segera membereskan buku ku. Berjalan menuju taman sekolah dengan jantung yang berdebar kencang. Dipintu taman, aku melihat Reno duduk terdiam di bangku yang tadi aku duduki. Aku menghentikan langkahku. Mengatur nafasku, menenangkan diriku. Aku merapikan baju dan rambutku. Mungkin akan terjadi 'Sesuatu'. Setelah cukup tenang, aku berjalan pelan ke arah Reno.
"Emm...."
Reno berbalik dan tersenyum. Dia bangun dari tempat duduknya dan menghampiriku. "Hai"
"Ma, maaf membuatmu menunggu, ada apa?"
"Apa kau suka padaku?"
DEG. 'What? Apa? Kenapa dia menanyakan hal itu? Apa yang harus kukatakan?' Aku hanya terdiam.
"Ternyata tidak ya.. Hhhh"
"Kenapa?"
"Aku suka padamu"
"Apa?"
"Aku suka padamu"
"Kenapa?"
"Ga tau"
"Ga tau?"
"Aku ga punya alasannya, apakah cinta perlu alasan?"
"Tidak juga, tapi..."
"Jadi? Kau suka aku tidak?"
"Aku..."
"Hm?"
"Aku juga suka"
"Benarkah?"
"He,em"
"Kenapa?"
"Cinta tidak butuh alasan"
"Makasih" Reno memelukku dengan erat. Seperti mimpi ini terjadi. alasan aku mencintai Reno, karena Reno adalah Reno.
"Tapi,... Apakah aku pantas dicintai olehmu? Aku kan.. Aku kan hanyalah aku..."
"Tidak ada yang tidak pantas untuk di cintai. Semua manusia di dunia ini sama"
Aku balas pelukan Reno yang ku cintai. Lalu Reno berkata sambil tersenyum, "Ayo aku antar pulang"
"Ya"
Kami berdua pulang bersama. Terima kasih tuhan. Cintaku padanya kini terbalas.
-END

Tidak ada komentar:

Posting Komentar