Rabu, 09 November 2011

Cintaku padamu

                Aku masuk ke kelas, ku lihat seseorang duduk di tempat biasa dia duduk. Reno, orang yang kusukai. Aku berjalan mencari bangku yang masih kosong, berjalan ke arahnya, tapi kemudian kulewati dia tanpa kata apapun. Terulang lagi. Aku tak pernah bisa menyapanya hanya untuk sekedar basa basi, walaupun aku sangat ingin.
                Esoknya, aku sampai di sekolah. Mencari bangku kosong  --lagi-- . satu satunya tempat yang kosong, bangku dibelakang Reno. Benarkah aku harus duduk di sana? Di belakang Reno, orang yang kusukai. Aku benar – benar duduk di belakang Reno. Seharian ini, melihat punggungnya, dengan sangat dekat.
          
    Kami bicara, walau tak banyak, kami tetap saling bicara. Hal yang tidak bisa kualami setiap hari. Hati ini, aku, merasa senang. Senang sekali,, andai waktu terhenti agar kami tetap begini, seperti ini. Reno wijaya diningrat, tampan, pintar, dari kalangan terpandang. Sukaku padanya bukan karena itu semua. Karena Reno adalah Reno.
                Ulangan Sosiologi sebentar lagi akan dimulai, Reno berkata padaku, “Kita sama sama berjuang ya” dengan senyumnya yang mempesona, oh tuhan,,,
                Soal ulangan dibagikan. Reno memberikan soal ulangan padaku. Tanpa sengaja tangan kami  bersentuhan. Walau Reno tidak memikirkan hal itu, tapi aku iya. Tangan kami, saling menyentuh. Benar benar saling menyentuh. Debaran jantung ini, tolong berhenti!
                Ulangan sosiologi berjalan lancar meskipun ada satu dua soal yang membuatku bingung. Saat bu guru menyuruh kami mengumpulkan lembar jawaban, aku melihat pada Reno, wajah seriusnya saat memeriksa kembali lembar jawaban begitu --keren--. Aku merasakan rona di wajahku muncul, aku tersenyum senyum keluar kelas, membuat orang orang heran.
                Saat ulangan putaran kedua berakhir, semuanya di suruh masuk ke kelas lagi. Ini saat terakhirku memandangnya, punggungnya. Karena aku tahu, besok, hari seperti ini tidak akan terulang lagi.
                Reno wijaya diningrat, mungkin perasaan ini tak akan bisa kusampaikan. Tapi cinta ini, hanya untuk dirimu selamanya.

2 komentar: